Tuesday, February 7, 2017

Praktikum Mikrobiologi Industri : PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
 Makhluk hidup yang ada di bumi tidak hanya terdiri dari makhluk hidup yang dapat dilihat oleh mata telanjangtetapi ada juga mikroorganisme yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan teknik dan peralatan khusus. Mikroorganisme (jasad renik) merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Mikroorganisme mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang bisa berperan sebagai kawan maupun lawan bagi kehidupan manusia. Mikroorganisme juga merupakan makhluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhannya, antara lain senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin) (Arfiandi, 2009).
Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau dengan campur tangan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia di antaranya melalui pertumbuhan menggunakan media. Pada pembuatan media ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diperlukan oleh bakteri dan juga keadaan lingkungan fisik yang dapat menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya (Arfiandi, 2009).
Pembiakan mikroba secara buatan memerlukan media pertumbuhan untuk menjadi tempat tumbuh dan penyedia nutrien bagi mikroba. Media pertumbuhan terdiri dari garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT).  Pembuatan media ini dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya. (Iptek, 2009).
Oleh karena itu, dilakukan praktikum ini untuk mengetahui cara pembuatan medium pertumbuhan mikroba.

1.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk Mempelajari jenis-jenis media pertumbuhan mikroba, mempraktikan pembuatan media pertumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

   Mikroorganisme sebagai makhluk hidup sama dengan organisme hidup lainnya, sangat membutuhkan energi dan bahan-bahan untuk membangun pertumbuhannya, seperti dalam sintesa protoplasma dan bagian-bagisn sel yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut nutrien. Untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut, maka sel memerlukan sejumlah kegiatan, sehingga menyebabkan perubahan kimia di dalam selnya. Semua reaksi yang terarah yang berlangsung di dalam sel ini disebut metabolisme. Metabolisme yang melibatkan berbagai macam reaksi di dalam sel tersebut, hanya dapat berlangsung atas bantuan dari suatu senyawa organik yang disebut katalisator organik atau biasa disebut biokatalisator yang dinamakan enzim. Untuk dapat memahami tentang nutrisi dan metabolisme ini, pengetahuan dasar biokimia angat dibutuhkan. (Ratna, 1990).
 Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan (nutrien) yang digunakan untukpemeliharaan dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan makhluk hidup, untuk memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya, yaitu senyawa-senyawa organik yang terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin. Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu mikrooranisme apakah bersifat motil atau nonmotil, medium ini ditambahkan bahan pemadat 50% (Ratna, 1990).
Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel dan sebagai akseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber akseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen. Selai itu, secra umum nutrien dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik organisme baru (Arfiandi, 2009).
Mikroorganisme dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula hanya menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme yang menggunakan makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik. Mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk cairan atau larutan disebut holofitik. Ada beberapa mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padatan, tetapi makanan tersebut sebelumnya harus dicerna di luar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler (Iptek, 2009).
Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk, 1993).
Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagai macam ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel silika agar merupakan media tumbuh yang ideal yang diperkenalkan melalui metode bacteriaological (Hadioetomo, 1993).












BAB III
METODE

3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal, 04 Maret 2016 pukul 08.00-09.30 WITA di Laboratorium Kimia Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut.
3.2. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas ukur, Spatula, Hotplate, Neraca Analitik, Gelas Erlenmayer, Magnet, Autoclave, Nutrient Agar, Potato Dextrose Agar, Kloranphenikol.
 3.3. Prosedur Kerja
Larutan PDA (Potato Dextrose Agar
1. Ditimbang Potato Dextrose Agar (PDA) 5,85gr
2. Ditimbang Kloranphenikol seberat 0,0187 gr
3.Dimasukan kedalam tabung erlenmayer PDA dan Kloranphenikol
4.Dimasukan Aquades kedalam gelas ukur sebanyak 50 ml
5.Air tersebut dimasukan kedalam tabung erlenmayer yang telah berisi PDA dan Kloranphenikol sebanyak 150 ml Aquadest
6.Dimasukan magnet stirel kedalam tabung erlenmayer yang berisi PDA dan yang sudah tercampur Klorenhenikol
7.Dipanaskam PDA dan Klorenhenikol yang telah di isi aquades sampai mendidih
8.Setelah mendidih didiamkan sebentar lalu dimasukan keautoclave.
Larutan NA ( Nutrien Agar)
1.Ditimbang NA sebantyak 4,2 gr
2.Dimasukan kedalam erlenmayer
3.Dimasukan aquades sebanyak 150ml
4.Dimasukan magnet stirel kedalam tabung yang berisi NA dab aquades
5.Dipanaskan NA yang sudah tercampur dengan aquades sampai mendidih, Lalu dimasukkan kedalam autoclave.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
            Tabel 1. Hasil pengamatan perbedaan PDA dan NA
No
Nutrient Agar (NA)
Potato Dextrose Agar (PDA)
1.
Warna orange/ kuning bening
Warna putih bening
2.
Tidak bercampur dengan kloranpenikol
Bercmpur dengan kloranphinekol
3.
Massa NA 4,2gr
Massa PDA 5,85 gr
4.
Aroma NA Daging
Aroma PDA berbau kentang
5.
Bakteri
Jamur
           
4.2 Pembahasan
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan mempergunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba (Sutedjo,1996).
Praktikum ini bertujuan mengetahui cara pembuatan media dengan dua media yaitu dengan media Nutrient Agar untuk mengembangkan bakteri dan Potato Dextrose Agar untuk mengembangkan jamur. Apabila jamur tumbuh di media Nutrian Agar jamur tersebut tidak tumbuh dengan subur seperti di media Potato Dextrose dan sebaliknya.
Dalam Tabel 1. Hasil pengamatan perbedaan PDA dan NA ada perbedaan dari warna, massa, dan aroma media. Warna pada media PDA berwarna putih bening, Warna pada media NA berwarna kuning bening itu dikarenakan perbedaan bahan yang digunakan masing-masing media. Pada tabel pengamatan NA bercampur dengan kloranpenikol karena media pertumbuhan jamur harus bebas dari bakteri.
Media yang dibutuhkan tergantung mikroba yang ingin dikembangkan di tempat itu, apabila media pertumbuhannya salah maka mikroba tidak bisa tumbuh dengan bagus.



























BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

            Media pertumbuhan bakteri menggunakan Nutrient Agar (NA) dan media pertumbuhan jamur menggunakan Potato Dextrose Agar (PDA). Pembuatan media mikroba dengan menggunakan konsentrasi tertentu, dengan cara dipanaskan sampai mendidih dan harus disterilkan kembali.



5.2. Saran
 Sebaiknya pada saat praktikum, dilakukan dengan berhati-hati, pada saat menimbang agar tidak tumpah dan pada saat pemanasan menggunakan hotplate harus diperhatikan agar tidak terjadi air mendidih dan bertumpahan keluar.
















                                    DAFTAR PUSTAKA

Arfiandi, Media Pertumbuhan Bakteri, http://freebussines.blogspot.com, diakses pada 10 Maret 2016.
Hadioetomo, Ratna, 1990, Mikrobiologi Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta.
Iptek, 2009, Pembuatan Medium, http://beritaiptek.com, diakses pada 10 Desember 2013, Palu.
Ratna, 1993, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta.
Volk dan Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta.
Sutedjo, Mul Mulyani. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta : Jakarta


No comments:

Post a Comment