Monday, February 6, 2017

bahan agro industri : pembuatan larutan buffer

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Larutan yang biasa kita praktikumkan salah satunya adalah larutan buffer atau sering juga disebut sebagai larutan penyangga. Berbagai teori mungkin kita telah baca bahwa larutan penyangga ini merupakan larutan yang dapat mempertahankan pH namun belum sepenuhnya dimengerti bagaimana sebenarnya sehingga larutan penyangga ini dapat berfungsi seperti itu. Pemahaman tentang bagaimana larutan penyangga ini bisa terbentuk akan sangat jelas setelah kita melihatnya sendiri, terbentuk dari campuran larutan apa saja larutan penyangga tersebut, bagaimana takaran atau ukuran atau lebih sering disebut konsentrasi tertentu dalam pembuatan campuran larutan buffer tersebut. Larutan buffer ini tentu saja bukan hanya sekedar suatu pencampuran larutan akan tetapi mempunyai fungsi tersendiri yang mungkin saja dapat bermanfaat. Contohnya saja pada bidang-bidang medis banyak menggunakan larutan penyangga ini akan tetapi dikombinasikan dalam bentuk obat-obatan atau sejenisnya, akan tetapi bagaimana proses kerja larutan penyangga dalam bidang medis ataupun dalam tubuh belum dapat dipahami sepenuhnya sebelum melakukan percobaan. Konsentrasi yang cocok untuk pembuatan larutan penyangga harus sesuai dengan ketentuan dalam prinsip pembuatan larutan buffer. Pembuatan larutan buffer ini akan terbentuk ketika dalam prosesnya memenuhi standar atau prosedur yang memang harus ada dalam proses pembuatannnya. Konsentrasi larutan penyangga, campuran apa saja yang bias jadi larutan penyangga, prinsip kerja larutan penyangga sudah diatur sehingga dapat terbentuk larutan penyangga yang diinginkan, oleh karena itu perlu dilakukan praktikum ini agar kita mengetahui bagaimana proses pembuatan larutan buffer ini. 
1.2. Tujuan
Praktikum ini dilakukan bertujuan untuk mempelajari larutan buffer proses pembuatan larutan buffer.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Larutan Buffer
Larutan buffer atau juga larutan penyangga adalah larutan yang bersifat mempertahankan pH-nya, jika ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa atau diencerkan. Larutan penyangga merupakan campuran asam lemah dengan basa konjugasinya atau campuran basa lemah dengan asam konjugasinya. Contoh. • Larutan yang mengandung CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M. a. Penambahan sedikit asam. Contoh, penambahan sedikit HCl. Jika ke dalam larutan ini ditambahkan sedikit HCl, maka pH larutan tidak berubah. Hal ini disebabkan H+ yang berasal dari HCl dalam larutan akan dinetralkan dengan CH3COO- yang berasal dari CH3COONa berdasarkan reaksi berikut. H+(aq) + CH3COO-(aq) ⇌ CH3COOH(aq) Reaksi ini menyebabkan jumlah H+ dalam larutan tidak berubah. Akibatnya, pH larutan tidak berubah. b. Penambahan sedikit basa. Contoh, penambahan sedikit NaOH. Jika ke dalam larutan ini ditambahkan sedikit NaOH, maka pH larutan tidak berubah. Hal ini disebabkan OH- yang berasal dari NaOH dalam larutan akan dinetralkan CH3COOH berdasarkan reaksi berikut. OH-(aq) + CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H2O(ℓ) Reaksi ini menyebabkan jumlah OH- atau H+ dalam larutan tidak berubah. Akibatnya, pH larutan tidak berubah. c. Pengeceran. Contoh, pengeceran larutan hingga volumenya sama dengan 10 kali volume semula. Jika larutan ini diencerkan hingga volumenya sama dengan 10 kali volume semula, maka a CH3COOH bertambah yang dapat menyebabkan jumlah H+ dalam larutan bertambah. Tetapi, konsentrasi H+ tidak berubah sebab volume larutan bertambah. Akibatnya, pH larutan tidak berubah( Mulyono, 2008 )







BAB III
METODE
3.1. Waktu dan Tempat
            Praktikum pembuatan larutan buffer dilakukan pada hari selasa, 23 Februari 2016 di Laboratorium Kimia POLITEKNIK Negeri Tanah Laut, pukul 09 : 00 – 10 WITA.
3.2. Alat dan Bahan
            Alat dan bahan praktikum pembuatan larutan buffer adalah : Gelas beaker, Labu ukur, Pipet tetes, Labu erlenmenyer, Pipet ukur, Bola hisap, Ph meter, Hcl o,2 M, Kcl 0,2 M, Aquadest.
3.3. Prosedur Kerja
            Prosedur kerja pembuatan larutan buffer :
1.      Dibuat larutan Hcl 0,2 M
2.      Dibuat larutan Kcl 0,2 M
3.      Dibuat larutan buffer ph : 1,0 , 1,4 , 1,8 , 2,2.
4.      Diambil sebanyak 25 ML larutan Kcl 0,2 M ditambahkan 48,5 ML  larutan Hcl 0,2 M, kemudian diencerkan dengan aquadest sampai volume 100 ML, sehngga diperoleh larutan buffer dengan ph 1,0.
5.      Diulangi perlakukan no 4 untuk ph 1,4 , 1,8 , 2,2.
6.      Dilakukan pengecekan larutan buffer menggunakan ph meter.












BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
     Dari praktikum pembuatan larutan buffer diperoleh data seperti dibawah ini :
Tabel 1. Data hasil ph larutan buffer
No
Volume Hcl
( ML )
Volume Kcl
( ML )
Volume total
( ML )
Ph
teoritis
Ph
meter
1
48,5
25
100
1,0
1,09
2
20,75
25
100
1,4
1,39
3
8,3
25
100
1,8
1,96
4
3,35
25
100
2,2
2,28

4.2 Pembahasan
            Larutan buffer adalah campuran antara basa/asam lemah dengan asam/basa konjugasinya yang dapat mempertahankan pH baik dengan adanya penambahan asam kuat dan basa kuat maupun adanya pengenceran. Hal ini dengan sesuai pernyataan Mulyono (2008) bahwa larutan buffer adalah mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Fungsi buffer pada reaksi kimia adalah larutan yang dapat mempertahankan pH karena pada reaksi kimia pada cairan tubuh manusia bersifat enzimatik yaitu reaksi yang bersifat enzim sebagai katalis yang dapat bekerja secara optimum apabila pH tetap sehingga diperlukan larutan penyangga.
            Dikesempatan ini kami membuat larutan buffer dari larutan Hcl 0,2 M dan kcl 0,2 M dengan ph teoritis 1,0 , 1,4 , 1,8 , 2,2. Dengan volume total masing – masing 100 ML dan ternyata data ph yang kami dapat hasilnya tidak sama dengan ph teoritisnya, namun selisih hasilnya tidaknya terlalu besar dan itu dimaklumi yang demikian itu disebabkan oleh kesalahan dalam prosedur kerja, misal alat yang digunakan kurang bersih sehingga dapat mempengaruhi hasil ph nya.






























BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
            Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini : Larutan buffer berfungsi untuk mempertahankan nilai pH karena larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Larutan buffer sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam industri maupun dalam tubuh manusia.
5.2. Saran
       Setelah melakukan praktikum ini kami sarankan agar dalam menggunakan alat – alat sebelum digunakan supaya dibersihkan dahulu hingga benar – benar bersih.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, 2008. Pembuatan larutan buffer.
       diakses pada hari rabu, 24 februari 2016

2 comments:

  1. ini adalah sebagai referensi dan contoh. cobalah untuk berpikir lebih kreatif lagi.

    ReplyDelete
  2. Saya akan mencadangkan sesiapa yang mencari Pinjaman Perniagaan untuk Le_Meridian mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulakan perniagaan Quilting saya dan ia adalah pantas Apabila mendapatkan pinjaman dari mereka itu mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka boleh membiayai sehingga $ 500,000.000.00 (Lima Hundred Million Dolar) di mana-mana rantau di dunia selagi ada 1.9% ROI boleh dijamin pada projek-projek.Prosesnya cepat dan terjamin. Ia pastinya pengalaman yang positif.Buat penipu di sini dan hubungi Perkhidmatan Pembiayaan Le_Meridian. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika anda mencari pinjaman perniagaan.

    ReplyDelete