BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karbohidrat merupakan bahan bakar,
fungsi materi pembangun, sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh
manusia. Manusia yang aktif memerlukan banyak karbohidrat, namun kelebihan
karbohidrat akan disimpan sebagai glikogen dan asam lemak. Istilah karbohidrat
meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat yang paling sederhana adalah
monosakarida, gula tunggal yang juga dikenal sebagai gula sederhana. Disakarida
adalah gula ganda, yang terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui
kondensasi. Karbohidrat yang merupakan makromolekul adalah polisakarida,
polimer yang terdiri dari banyak gula.
Oleh karena itu
kami melakukan analisis kualitatif karbohidrat ini untuk mengetauhi sampel –
sampel manakah yang mengandung atau tidak mengandung karbohidrat.
1.2.Tujuan
Praktikum analisis kualitatif karbohidrat ini bertujuan untuk menentukan
karbohidrat dalam sampel secara kualitatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karbohidrat
Tiga bahan
makanan pokok yang digunakan oleh manusia dan binatang adalah lemak, protein,
dan karbohidrat. Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur : C, H,
dan O, terutama terdapat di dalam tumbuh – tumbuhan yaitu kira - kira 75%, di
samping itu bagian yang padatpun dari tanaman – tanaman tersusun dari zat ini.
Dinamakan
karbohidrat karena senyawa – senyawa ini sebagai hidrat dari karbon, dalam
senyawa tersebut perbandingan antara H dan O sering 2 berbanding 1 seperti air.
Jadi, C6H12O6 dapat ditulis C6(H2O)6,
C12H22O11, sebagai C12(H2O)11 dan
seterusnya, dan perumusan empiris ditulis sebagai CnH2nOn atau
Cn(H2O)n.
Karbohidrat
merupakan zat yang mempunyai sifat aktif optik, sedangkan gliseraldehid (HOCH2-CHOH-CHO)
adalah merupakan induk karbohidrat.
Karbohidrat merupakan sesuatu yang
istimewa atau spesial karena karbohidrat adalah produk fotosintesis yang banyak
ditemukan pada tumbuhan yang melaksanakan sistem sintesis. Karbohidrat
merupakan bagian paling penting dalam tumbuhan berkayu (Anonim, 2013).
Nama karbohidrat sama dengan kelas
molekul-molekul yang terdiri dari molekul gula halus atau kecil dilarutkan ke
dalam “soft drinks” menjadi polisakarida, menjadi molekul - molekul pati atau
amilum yang dikomsumsi manusia di dalam pasta dan kentang – kentang.
Karbohidrat
adalah senyawa karbon yang tersusun atas karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen
(O). Kabohidrat mempunyai rumus umum: Cn(H2O)m.
Didalam
karbohidrat terdapat gugus fungsional antara lain: gugus hidroksil (OH) dan
sebuah gugus aldehida (keton). Berdasarkan hidrolisisnya, karbohidrat dibagi
menjadi tiga jenis, diantaranya:
a)
Monosakarida
Monosakarida
merupakan bahasa dari bahasa Yunani monos berarti
“tunggal”dan sacchar berarti gula. Umumnya memiliki rumus
molekul yang merupakankelipatan CH2O (Hazny 2009)
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis lagi menjadi
satuan yang lebih kecil lagi. Monosakarida adalah senyawa tak berwarna dan kebanyakan mempunyai
rasa manis dan berbentuk kristal.
Berdasarkan gugus karbonilnya, monosakarida dibagi menjadi :
1.
Aldosa : monosakarida yang mempunyai
gugus fungsi aldehid (alkanal)
2.
Ketosa : monosakarida yang mempunyai
gugus fungsi keton (alkanon)
Monosakarida yang penting :
-
Glukosa : terdapat
pada buah
-
Fruktosa : terdapat pada
buah dan madu
-
Galaktosa : tidak ditemukan secara alami
b)
Disakarida
Oligosakarida atau disakarida merupakan
senyawa berisi dua atau lebih gula sederhana yang dihubungkan oleh pembentukan
asetal antara gugus aldehida atau gugus keton dengan gugus hidroksil. Bila dua
gula digabungkan diperoleh disakarida, bila tiga diperoleh trisakarida dan
seterusnya ikatan penggabungan bersama – sama gula ini disebut ikatan
glikosida. Seperti halnya monosakarida, senyawa ini larut dalam air, sedikit
larut dalam alkohol, dan praktis tak larut dalam eter dan pelarut organik
non-polar. Disakarida terhidrolisis menghasilkan dua molekul monosakarida, yang
mungkin dapat sama atau berbeda (Agung widodo, 2013).
Disakarida yang penting
:
-
Maltosa :
terdapat pada biji-bijian
-
Sukrosa :
terdapat pada gula tebu, dan gula bit
-
Laktosa :
terdapat pada susu
c)
Polisakarida
Polisakarida
adalah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus sampai beberapa ribu
monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Beberapa diantara
polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya
ketika diperlukan akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel.
Polisakaridalain berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk struktur
yang melindungi sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu
polisakarida ditentukan oleh monomer gulanya dan oleh posisi ikatan
glikosidiknya (Hazny, 2009)
Polisakarida yang penting :
-
Amilum : terdapat
sebagai simpanan energi pada hewan
-
Selulosa : terdapat
sebagai simpanan energy pada tumbuhan
-
Glikogen : terdapat pada serat
tumbuhan
Adapun fungsi dari karbohidrat
diantaranya:
- Sumber
energi : fungsi utama karbohidrat
adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama
energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyak didapat alam dan
harganya relatif murah. Karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi
darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera;sebagian disimpan
sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi
lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak.
- Pemberi
rasa manis pada makanan :
karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan
disakarida. Sejak lahir manusia menyukai rasa manis. Alat kecapan pada
ujung lidah merasakan rasa manis tersebut. Gula tidak mempunyai rasa manis
yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis.
- Penghemat
protein : bila karbohidrat makanan
tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan
digunakan sebagai zat pembangun.
- Pengatur
metabolisme lemak : karbohidrat mencegah
terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan
bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat,aseton, dan asam
beta-hidroksi-butirat.
- Membantu
pengeluaran feses : karbohidrat membantu
pengeluaran feses dengan cara peristaltik usus dan memberi bentuk pada
feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus,sedangkan
hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar
sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.
Bila tidak ada
karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal dari lemak dapat diubah
menjadi glukosa untuk keperluan energi otak dan sistem saraf pusat. Oleh sebab
itu, tidak ada ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat sehari untuk manusia.
Untuk memelihara kesehatan, WHO (1990) menganjurkan agar 50-65% konsumsi energi
total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya 10% berasal
dari gula sederhana (Anonim, 2011)
BAB III
METODE
3.1.
Waktu dan Tempat
Praktikum penentuan kadar air
dilakukan pada hari selasa, 15 Maret 2016 di Laboratorium Kimia POLITALA.
3.2.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan praktikum analisis
kualitatif karbohidrat ini adalah : Tabung reaksi, pipet tetes, penangas air, D
– glukosa, amilum, HCl 0,1 M, NaOH 0,1 M, iodin, air.
3.3.
Prosedur Kerja
1.
Uji coba Benedict
a) Dicampurkan masing – masing 8 tetes sampel denngan
b) Dikocok setiap tabung dan dipanaskan dalam penangas
selama 3 menit, didinginkan lalu diamati
2.
Uji coba Barfoed
a) Dicampurkan masing – masing 8 tetes sampel dengan 2 tetes
reagen Barfoed didalam tabug reaksi.
b) Dipanaskan setiap tabung dengan penangas selama 1 menit
hingga terlihat adanya reaksi.
3.
Uji Iodin
a) Dimasukkan 0,5 ml Amilum didalam 3 buah tabung reaksi.
b) Ditambahkan 2 tetes air didalam tabung pertama, 2 tetes
didalam tabung ke dua, 2 tetes didalam tabung ke tiga.
c) Dikocok masing – masing tabung tabung kemudian
ditambahkan 1 tetes iodin, diamati perubahan warnanya.
d) Dipanaskan tabung yang mengalami perubahan warna kemudian setelah dingin diamati kembali perubahan
warnnanya.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Dari praktikum analisis kualitatif
karbohidrat kami mendapatkan hasil pada tabel dibawah ini :
Tabel
1. Hasil perubahan warna pada uji coba Benedict dan Barfoed
No
|
Sampel
|
Benedict
|
Barfoed
|
||
Sebelum
|
Sesudah
|
sebelum
|
Sesudah
|
||
1
|
Pati
|
Biru
|
Biru
|
Biru
|
Biru
|
2
|
Pemanis
|
Biru
|
Biru
|
Biru
|
Biru
|
3
|
Sukrosa
|
Biru
|
Merah bata
|
Biru
|
Biru
|
Tabel
2. Hasil uji coba pada Iodin
No
|
Sampel
|
Sebelum
|
Sesudah
|
1
|
Pati + air
|
Violet
|
Violet
|
2
|
Pati + HCl
|
Violet
|
Violet
|
3
|
Pati + NaOH
|
keunguan
|
Bening
|
4.2.
Pembahasan
Karbohidrat adalah salah satu unsur
gizi yang dibutuhkan oleh mahluk hidup, terutama manusia. Sehingga kami disini
melakuan sebuah analisis kualitatif karbohidrat, ingin mengetauhi apakah zat –
zat yang kita analisis mengandung karbohidrat atau tidak. Didalam praktikum ini
kami menggunakan 3 sampel yaitu pati, pemanis dan sukrosa, dan kami menggunakan
bantuan reagen – reagen seperti Benedict, Barfoed dan Iodin.
4.2.1.
Uji coba dengan Benedict
Pertama kami masukkan 8 tetes masing
– masing sampel di tabung reaksi lalu ditambah 1 ml reagen Benedict setelah itu
dipanaskan. Sesudah diberi benedict sampel masing – masing berwarna biru, namun
setelah dipanaskan sampel sukrosa berwarna merah bata, sedangkan yang lain
berwarna biru. Perubahan warna biru pada sampel sukrosa ini disebabkan didalam
ada nya kandungan gula reduksi pada sukrosa dan apabila bercampur dengan
benedict maka dia akan berwarna merah bata. Dan dinyatakan bahwa didalam
benedict terdapat karbohidrat.
4.2.2.
Uji coba dengan Barfoed
Pertama kami memasukkan 8 tetes masing – sampel ditabung reaksi lalu
masing – masing ditambbah 2 tetes reagen barfoed. Sebelum dipanaskan ke 3
sampel berwarna biru namun setelah dipanaskan, didinginkan ternyata sampel juga
masih tetap berwarna biru. Seharusnya sampel sukrosa itu berwarna biru karena
sudah kita ketauhi dalam uji benedict dia berubah warna menjadi merah bata.
Reagen barfoed adalah campuran cupri asetat dan asam asetat yang mana bila
dicampurkan dengan gula reduksi akan berubah warna menjadi merah mata namun
dalam jangka waktu yang lama, itu lah salah satu penyebab kenapa sukrosa tidak
mau berubah warna setelah dicampur dengan barfoed karena waktu kita kurang lama
dalam uji cobanya.
4.2.3.
Uji coba Iodin
Pertama kita melakukan uji hanya
pada pati saja, kita masukan 8 tetes masing – masing kedalam 3 tabung setelah
itu masing – masing kita diberi 1 tetes
air,1 tetes NaOH 1 tetes HCl lalu dipanaskan. Sebelum dipanaskan sampel masing
– masing berwana violet, violet, keunguan( lihat tabel 2 ), setelah dipanaskan
sampel masing – masing berwana violet, violet, bening ( lihat tabel 2 ).
Karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan iodin
dan memberikan warna spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya. Amilosa
dengan iodin berwarna biru, amilopektin dengan iodin berwarna merah violet,
glikogen maupun dextrin dengan iodin akan berwarna merah coklat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Setelah praktikum analisis kualitatif karbohidrat ini
bahwa pati dan sukrosa mengandung karbohidrat.
5.2.
Saran
Setelah melakukan praktikum kami
sarankan agar lebih teliti dalam mengamati perubahan warna.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. uji kualitati http://kikyrisqiyatulj.blogspot.co.id/2013/10/uji-kualitatif-untuk-karbohidrat.html.
Diakses pada tanggal 10 maret 2016 pukul
12.00
Hazny.2009. Krbohidrat http://filzahazny.wordpress.com/2009/07/10/karbohidrat. Diakses
pada tanggal 10 maret 2016 pukul 12.00
No comments:
Post a Comment