Monday, February 6, 2017

bahan agroindustri : ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karbohidrat merupakan bahan bakar, fungsi materi pembangun, sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh manusia. Manusia yang aktif memerlukan banyak karbohidrat, namun kelebihan karbohidrat akan disimpan sebagai glikogen dan asam lemak. Istilah karbohidrat meliputi gula dan polimernya. Karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida, gula tunggal yang juga dikenal sebagai gula sederhana. Disakarida adalah gula ganda, yang terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan melalui kondensasi. Karbohidrat yang merupakan makromolekul adalah polisakarida, polimer yang terdiri dari banyak gula.
Oleh karena itu kami melakukan analisis kualitatif karbohidrat ini untuk mengetauhi sampel – sampel manakah yang mengandung atau tidak mengandung karbohidrat.
1.2.Tujuan
Praktikum analisis kualitatif karbohidrat ini bertujuan untuk menentukan karbohidrat dalam sampel secara kualitatif.














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karbohidrat
Tiga bahan makanan pokok yang digunakan oleh manusia dan binatang adalah lemak, protein, dan karbohidrat. Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur : C, H, dan O, terutama terdapat di dalam tumbuh – tumbuhan yaitu kira - kira 75%, di samping itu bagian yang padatpun dari tanaman – tanaman tersusun dari zat ini.
Dinamakan karbohidrat karena senyawa – senyawa ini sebagai hidrat dari karbon, dalam senyawa tersebut perbandingan antara H dan O sering 2 berbanding 1 seperti air. Jadi, C6H12O6 dapat ditulis C6(H2O)6, C12H22O11, sebagai C12(H2O)11 dan seterusnya, dan perumusan empiris ditulis sebagai CnH2nOn atau Cn(H2O)n.
Karbohidrat merupakan zat yang mempunyai sifat aktif optik, sedangkan gliseraldehid (HOCH2-CHOH-CHO) adalah merupakan induk karbohidrat.
Karbohidrat merupakan sesuatu yang istimewa atau spesial karena karbohidrat adalah produk fotosintesis yang banyak ditemukan pada tumbuhan yang melaksanakan sistem sintesis. Karbohidrat merupakan bagian paling penting dalam tumbuhan berkayu (Anonim, 2013).
Nama karbohidrat sama dengan kelas molekul-molekul yang terdiri dari molekul gula halus atau kecil dilarutkan ke dalam “soft drinks” menjadi polisakarida, menjadi molekul - molekul pati atau amilum yang dikomsumsi manusia di dalam pasta dan kentang – kentang.
Karbohidrat adalah senyawa karbon yang tersusun atas karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Kabohidrat mempunyai rumus umum: Cn(H2O)m.
Didalam karbohidrat terdapat gugus fungsional antara lain: gugus hidroksil (OH) dan sebuah gugus aldehida (keton). Berdasarkan hidrolisisnya, karbohidrat dibagi menjadi tiga jenis, diantaranya:
a)        Monosakarida
Monosakarida merupakan bahasa dari bahasa Yunani monos berarti “tunggal”dan sacchar berarti gula. Umumnya memiliki rumus molekul yang merupakankelipatan CH2O (Hazny 2009)
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil lagi. Monosakarida adalah senyawa tak berwarna dan kebanyakan mempunyai rasa manis dan berbentuk kristal.
Berdasarkan gugus karbonilnya, monosakarida dibagi menjadi :
1.      Aldosa : monosakarida yang mempunyai gugus fungsi aldehid (alkanal)
2.      Ketosa : monosakarida yang mempunyai gugus fungsi keton (alkanon)
Monosakarida yang penting :
-            Glukosa           : terdapat pada buah
-            Fruktosa          : terdapat pada buah dan madu
-            Galaktosa : tidak ditemukan secara alami

b)        Disakarida
        Oligosakarida atau disakarida merupakan senyawa berisi dua atau lebih gula sederhana yang dihubungkan oleh pembentukan asetal antara gugus aldehida atau gugus keton dengan gugus hidroksil. Bila dua gula digabungkan diperoleh disakarida, bila tiga diperoleh trisakarida dan seterusnya ikatan penggabungan bersama – sama gula ini disebut ikatan glikosida. Seperti halnya monosakarida, senyawa ini larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan praktis tak larut dalam eter dan pelarut organik non-polar. Disakarida terhidrolisis menghasilkan dua molekul monosakarida, yang mungkin dapat sama atau berbeda (Agung widodo, 2013).
Disakarida yang penting :      
-         Maltosa            : terdapat pada biji-bijian
-         Sukrosa            : terdapat pada gula tebu, dan gula bit
-         Laktosa            : terdapat pada susu
c)        Polisakarida
        Polisakarida adalah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus sampai beberapa ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Beberapa diantara polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya ketika diperlukan akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel. Polisakaridalain berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh monomer gulanya dan oleh posisi ikatan glikosidiknya (Hazny, 2009)
Polisakarida yang penting :
-         Amilum           : terdapat sebagai simpanan energi pada hewan
-         Selulosa           : terdapat sebagai simpanan energy pada tumbuhan
-          Glikogen         : terdapat pada serat tumbuhan

Adapun fungsi dari karbohidrat diantaranya:
  1. Sumber energi : fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyak didapat alam dan harganya relatif murah. Karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera;sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.
  2. Pemberi rasa manis pada makanan : karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Sejak lahir manusia menyukai rasa manis. Alat kecapan pada ujung lidah merasakan rasa manis tersebut. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis.
  3. Penghemat protein : bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
  4. Pengatur metabolisme lemak : karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat,aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat.
  5. Membantu pengeluaran feses : karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus,sedangkan hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.
Bila tidak ada karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal dari lemak dapat diubah menjadi glukosa untuk keperluan energi otak dan sistem saraf pusat. Oleh sebab itu, tidak ada ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat sehari untuk manusia. Untuk memelihara kesehatan, WHO (1990) menganjurkan agar 50-65% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana (Anonim, 2011)





















BAB III
METODE
3.1. Waktu dan Tempat
            Praktikum penentuan kadar air dilakukan pada hari selasa, 15 Maret 2016 di Laboratorium Kimia POLITALA.
3.2. Alat dan Bahan
            Alat dan bahan praktikum analisis kualitatif karbohidrat ini adalah : Tabung reaksi, pipet tetes, penangas air, D – glukosa, amilum, HCl 0,1 M, NaOH 0,1 M, iodin, air.

3.3. Prosedur Kerja
1.      Uji coba Benedict
a)      Dicampurkan masing – masing 8 tetes sampel denngan
b)      Dikocok setiap tabung dan dipanaskan dalam penangas selama 3 menit, didinginkan lalu diamati
2.      Uji coba Barfoed
a)      Dicampurkan masing – masing 8 tetes sampel dengan 2 tetes reagen Barfoed didalam tabug reaksi.
b)      Dipanaskan setiap tabung dengan penangas selama 1 menit hingga terlihat adanya reaksi.
3.      Uji Iodin
a)      Dimasukkan 0,5 ml Amilum didalam 3 buah tabung reaksi.
b)      Ditambahkan 2 tetes air didalam tabung pertama, 2 tetes didalam tabung ke dua, 2 tetes didalam tabung ke tiga.
c)      Dikocok masing – masing tabung tabung kemudian ditambahkan 1 tetes iodin, diamati perubahan warnanya.
d)     Dipanaskan tabung yang mengalami perubahan warna kemudian  setelah dingin diamati kembali perubahan warnnanya.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
            Dari praktikum analisis kualitatif karbohidrat kami mendapatkan hasil pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Hasil perubahan warna pada uji coba Benedict dan Barfoed
No
Sampel
Benedict
Barfoed
Sebelum
Sesudah
sebelum
Sesudah
1
Pati
Biru
Biru
Biru
Biru
2
Pemanis
Biru
Biru
Biru
Biru
3
Sukrosa
Biru
Merah bata
Biru
Biru

           


Tabel 2. Hasil uji coba pada Iodin
No
Sampel
Sebelum
Sesudah
1
Pati + air
Violet
Violet
2
Pati + HCl
Violet
Violet
3
Pati + NaOH
keunguan
Bening

4.2. Pembahasan
            Karbohidrat adalah salah satu unsur gizi yang dibutuhkan oleh mahluk hidup, terutama manusia. Sehingga kami disini melakuan sebuah analisis kualitatif karbohidrat, ingin mengetauhi apakah zat – zat yang kita analisis mengandung karbohidrat atau tidak. Didalam praktikum ini kami menggunakan 3 sampel yaitu pati, pemanis dan sukrosa, dan kami menggunakan bantuan reagen – reagen seperti Benedict, Barfoed dan Iodin.
4.2.1. Uji coba dengan Benedict
            Pertama kami masukkan 8 tetes masing – masing sampel di tabung reaksi lalu ditambah 1 ml reagen Benedict setelah itu dipanaskan. Sesudah diberi benedict sampel masing – masing berwarna biru, namun setelah dipanaskan sampel sukrosa berwarna merah bata, sedangkan yang lain berwarna biru. Perubahan warna biru pada sampel sukrosa ini disebabkan didalam ada nya kandungan gula reduksi pada sukrosa dan apabila bercampur dengan benedict maka dia akan berwarna merah bata. Dan dinyatakan bahwa didalam benedict terdapat karbohidrat.
4.2.2. Uji coba dengan Barfoed
            Pertama kami memasukkan  8 tetes masing – sampel ditabung reaksi lalu masing – masing ditambbah 2 tetes reagen barfoed. Sebelum dipanaskan ke 3 sampel berwarna biru namun setelah dipanaskan, didinginkan ternyata sampel juga masih tetap berwarna biru. Seharusnya sampel sukrosa itu berwarna biru karena sudah kita ketauhi dalam uji benedict dia berubah warna menjadi merah bata. Reagen barfoed adalah campuran cupri asetat dan asam asetat yang mana bila dicampurkan dengan gula reduksi akan berubah warna menjadi merah mata namun dalam jangka waktu yang lama, itu lah salah satu penyebab kenapa sukrosa tidak mau berubah warna setelah dicampur dengan barfoed karena waktu kita kurang lama dalam uji cobanya.
4.2.3. Uji coba Iodin
            Pertama kita melakukan uji hanya pada pati saja, kita masukan 8 tetes masing – masing kedalam 3 tabung setelah itu masing – masing kita diberi  1 tetes air,1 tetes NaOH 1 tetes HCl lalu dipanaskan. Sebelum dipanaskan sampel masing – masing berwana violet, violet, keunguan( lihat tabel 2 ), setelah dipanaskan sampel masing – masing berwana violet, violet, bening ( lihat tabel 2 ). Karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan iodin dan memberikan warna spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya. Amilosa dengan iodin berwarna biru, amilopektin dengan iodin berwarna merah violet, glikogen maupun dextrin dengan iodin akan berwarna merah coklat.








 
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
                Setelah praktikum analisis kualitatif karbohidrat ini bahwa pati dan sukrosa mengandung karbohidrat.
5.2. Saran
            Setelah melakukan praktikum kami sarankan agar lebih teliti dalam mengamati perubahan warna.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. uji kualitati http://kikyrisqiyatulj.blogspot.co.id/2013/10/uji-kualitatif-untuk-karbohidrat.html. Diakses pada tanggal 10 maret 2016 pukul 12.00
Hazny.2009. Krbohidrat http://filzahazny.wordpress.com/2009/07/10/karbohidrat. Diakses pada tanggal 10 maret 2016 pukul 12.00
           



No comments:

Post a Comment