BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Neraca massa
merupakan perincian banyaknya bahan-bahan yang masuk, keluar dan menumpuk dalam
suatu alat pemroses. Didalam dunia pertanian pangan pastilah nanti akan
membutuhkan yang namanya neraca massa, dengan pemanfaatan sebagai alat bantu
untuk mengetauhi massa suatu bahan pangan, serta bisa juga untuk mengetauhi
massa kandungan – kandungan air, vitami dan lain – lain.
Oleh karena itu
mahasiswa prodi TIP mempelajari neraca massa ini, karena hampir disetiap
praktikum menggunakan neraca massa untuk menimbang bahan.
1.2.Tujuan
Praktikum Neraca
Massa ini dilakukan bertujuan agar mahasiswa mengetauhi pengertian neraca massa,
dapat mengetauhi langkah – langkah penyusunan neraca massa dan dapat mengetauhi
aplikasi neraca massa dalam pengolahan makanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Neraca Massa
Neraca Massa
adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa dalam sebuah
sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau dikaji.
Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang
menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat
dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah
untuk merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai alternatif proses produksi
bahan kimia, dan untuk memodelkan pendispersian polusi. Massa yang masuk ke
dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem tersebut atau terakumulasi
di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa ini memberikan
persamaan dasar neraca massa :
[massa masuk] = [massa keluar] +
[akumulasi massa]
dengan [massa masuk] merupakan
massa yang masuk ke dalam sistem, [massa keluar] merupakan massa yang keluar
dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan akumulasi massa dalam sistem.
Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif. Pada umumnya, neraca massa
dibangun dengan memperhitungkan total massa yang melalui suatu sistem. Pada
perhitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun dengan memperhitungkan
total massa komponen-komponen senyawa kimia yang melalui sistem (contoh: air)
atau total massa suatu elemen (contoh: karbon). Bila dalam sistem yang dilalui
terjadi reaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan variabel
[produksi] sehingga persamaan neraca massa menjadi:
Variabel [produksi] pada persamaan
neraca massa termodifikasi merupakan [massa masuk] + [produksi] = [massa
keluar] + [akumulasi massa]
laju reaksi kimia. Laju reaksi
kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju reaksi pengurangan (
Anonim, 2015 )
BAB
III
METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada hari senin, 7 Maret
2016 di Laboratorium pangan POLITALA, pada jam 09 : 00 – 11: 00 WITA.
3.2. Alat dan Bahan
Didalam praktikum ini menggunakan alat dan bahan : Gelas beaker, pengadu
kaca, kompor gas, gelas ukur 100 ML, dan garam.
3.3. Prosedur Kerja
1. Menentukan
konsentrasi hasil pencampuran
a. Dibuat
larutan garam 10 % dan 25 % masing – masing 100 ML
b. Ditimbang
masing – masing Larutan tersebut
c. Diambil
10 gram gara 10 % dan 10 gram garam 25 %, lalu dicampur
d.
Ditimbang larutan campuran tersebut
e.
Dihitung konsentrasi larutan campuran
tersebut dengan prinsip perhitungan neraca massa
f.
Diulangi langkah – langkah diatas untuk
masing – masing larutan
2.
Menentukan konsentrasi pengenceran :
a.
Diambil 15 gram larutan Nacl 25 %
b.
Ditambahkan air 50 gram, dihomogenkan
c.
Ditimbang, kemudian dihitung
konsentrasinya
3.
Menentukan konsentrasi proses
pengentalan
a.
Diambil 15 gram larutan Nacl 10 %
b.
Dipanaskan larutan tersebut selama 2
menit
c.
Ditimbang, lalu dihitung konsentrasinya
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dari
praktikum Neraca Massa dihasilkan data seperti dibawah ini :
Tabel 1. Data hasil praktikum
No
|
Larutan
|
Volume (ML)
|
Massa awal (gr)
|
Massa akhir(gr)
|
konsentrasi(%)
|
1
|
garam 10 %
|
100
|
10
|
20,13
|
7,5
|
garam 5 %
|
100
|
10
|
|||
2
|
garam 10 %
|
100
|
20
|
35,5
|
7,9
|
garam 5 %
|
100
|
15
|
|||
3
|
garam 10 %
|
100
|
15
|
65,75
|
23
|
Air
|
100
|
50
|
|||
4
|
garam 5 %
|
100
|
15
|
14
|
5,09
|
4.2. Pembahasan
Neraca
massa adalah alat untuk menimbang untuk mngetauhi massa suatu bahan sebelum
diproses, dan menimbang massa bahan sesudah diproses, untuk mengetauhi berapa
bagian bahan yang hilang dalam suatu proses. Didalam praktikum ini kami
menimbang 2 larutan garam dengan
konsentrasi 10 % dan dengan konsentrasi 5 %. Masing – masing memiliki volume
100 ML.
Setelah
itu kami mencampurkan 2 larutan tersebut dengan massa garam 10% sebanyak 10 gr
dan garam 5% sebanyak 10 gr, setelah itu kami menimbang kembali larutan
campuran yang berbeda konsentrasi tersebut, dan ternyata jumlah massa campuran
itu tidak 20 gr tetapi 20,13, mengapa begitu ? itu dikarenakan kurang
ketelitian kami dalam menimbang, hal ini disebabkan wadah larutan yang kurang
kering masih ada sisa – sisa air sehingga itu menambah massa larutan tersebut(
lihat tabel 1 nomer 1 ), begitu pula dengan no 2 dan 3.
Selain
itu kami juga menghitung konsentrasi akhir larutan campuran tersebut dengan
prinsip perhitungan neraca massa yaitu [massa
masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]. Ternyata konsentrasi
larutannya pun juga berubah( lihat tabel 1 )
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.1.
Kesimpulan
Setelah
melakukan praktikum ini kami simpulkan bahwa neraca massa itu bermanfaat untuk
menghitung massa suatu bahan sebelum diproses dan sesudah diproses dan bisa
mengetauhi jumlah massa bahan yang hilang dengan prinsip perhitungan neraca
massa
1.2.Saran
Setelah melakukan praktikum ini
kami sarankan agar sebelum menggunakan alat untuk ditimbang supaya harus benar
– benar bersih.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim , 2015. Pengertian
Neraca
Massa.https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_massa
Diakses
pada hari sabtu tanggal 12 Maret 2016
Lampiran
A.
Menentukan konsentrasi hasil pencampuran
1) 0,1
. 10 gr + 0,05 . 10 gr = 20 gr . X
1
+ 0,5 = 20 .X
1,5
= 20 . X
X = 0,075 = 7,5 %
2) 0,1 20 gr + 0,05 . 15 gr = 35 gr . X
2
+ 0,75 = 35 . X
2,75
= 35 . X
X = 0,079 = 7,9 %
B.
Menentukan konsentrasi proses pengenceran
0,1
. 15 gr + 0. 50 gr = 65 . X
1,5 + 0 = 65 . X
1,5 = 65 . X
X = 0,023 = 2,3%
C.
Menentukan konsentrasi proses
pengentalan
0,05 . 15 – 0 . 0,28 gr = 14,72 . X
0,75 = 14,72 . X
No comments:
Post a Comment