Monday, February 6, 2017

Praktikum Dasar Teknik Proses ; NERACA MASSA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Neraca massa merupakan perincian banyaknya bahan-bahan yang masuk, keluar dan menumpuk dalam suatu alat pemroses. Didalam dunia pertanian pangan pastilah nanti akan membutuhkan yang namanya neraca massa, dengan pemanfaatan sebagai alat bantu untuk mengetauhi massa suatu bahan pangan, serta bisa juga untuk mengetauhi massa kandungan – kandungan air, vitami dan lain – lain.
Oleh karena itu mahasiswa prodi TIP mempelajari neraca massa ini, karena hampir disetiap praktikum menggunakan neraca massa untuk menimbang bahan.
1.2.Tujuan
Praktikum Neraca Massa ini dilakukan bertujuan agar mahasiswa mengetauhi pengertian neraca massa, dapat mengetauhi langkah – langkah penyusunan neraca massa dan dapat mengetauhi aplikasi neraca massa dalam pengolahan makanan.














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Neraca Massa
Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah untuk merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai alternatif proses produksi bahan kimia, dan untuk memodelkan pendispersian polusi. Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa ini memberikan persamaan dasar neraca massa :
[massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa keluar] merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif. Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total massa yang melalui suatu sistem. Pada perhitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun dengan memperhitungkan total massa komponen-komponen senyawa kimia yang melalui sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (contoh: karbon). Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan variabel [produksi] sehingga persamaan neraca massa menjadi:
Variabel [produksi] pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan [massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
laju reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju reaksi pengurangan ( Anonim, 2015 )



BAB III
METODE
3.1. Waktu dan Tempat
     Praktikum ini dilakukan pada hari senin, 7 Maret 2016 di Laboratorium pangan POLITALA, pada jam 09 : 00 – 11: 00 WITA.
3.2. Alat dan Bahan
            Didalam praktikum ini menggunakan alat dan bahan : Gelas beaker, pengadu kaca, kompor gas, gelas ukur 100 ML, dan garam.
3.3. Prosedur Kerja
1.      Menentukan konsentrasi hasil pencampuran
a.       Dibuat larutan garam 10 % dan 25 % masing – masing 100 ML
b.      Ditimbang masing – masing Larutan tersebut
c.       Diambil 10 gram gara 10 % dan 10 gram garam 25 %, lalu dicampur
d.      Ditimbang larutan campuran tersebut
e.       Dihitung konsentrasi larutan campuran tersebut dengan prinsip perhitungan neraca massa
f.       Diulangi langkah – langkah diatas untuk masing – masing larutan
2.      Menentukan konsentrasi pengenceran :
a.       Diambil 15 gram larutan Nacl 25 %
b.      Ditambahkan air 50 gram, dihomogenkan
c.       Ditimbang, kemudian dihitung konsentrasinya
3.      Menentukan konsentrasi proses pengentalan
a.       Diambil 15 gram larutan Nacl 10 %
b.      Dipanaskan larutan tersebut selama 2 menit
c.       Ditimbang, lalu dihitung konsentrasinya




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
            Dari praktikum Neraca Massa dihasilkan data seperti dibawah ini :
Tabel 1. Data hasil praktikum
No
Larutan
Volume (ML)
Massa awal (gr)
Massa akhir(gr)
konsentrasi(%)
1
garam 10 %
100
10
20,13
7,5
garam 5 %
100
10
2
garam 10 %
100
20
35,5
7,9
garam 5 %
100
15
3
garam 10 %
100
15
65,75
23
Air
100
50
4
garam 5 %
100
15
14
5,09

4.2. Pembahasan
            Neraca massa adalah alat untuk menimbang untuk mngetauhi massa suatu bahan sebelum diproses, dan menimbang massa bahan sesudah diproses, untuk mengetauhi berapa bagian bahan yang hilang dalam suatu proses. Didalam praktikum ini kami menimbang 2  larutan garam dengan konsentrasi 10 % dan dengan konsentrasi 5 %. Masing – masing memiliki volume 100 ML.
            Setelah itu kami mencampurkan 2 larutan tersebut dengan massa garam 10% sebanyak 10 gr dan garam 5% sebanyak 10 gr, setelah itu kami menimbang kembali larutan campuran yang berbeda konsentrasi tersebut, dan ternyata jumlah massa campuran itu tidak 20 gr tetapi 20,13, mengapa begitu ? itu dikarenakan kurang ketelitian kami dalam menimbang, hal ini disebabkan wadah larutan yang kurang kering masih ada sisa – sisa air sehingga itu menambah massa larutan tersebut( lihat tabel 1 nomer 1 ), begitu pula dengan no 2 dan 3.
      Selain itu kami juga menghitung konsentrasi akhir larutan campuran tersebut dengan prinsip  perhitungan neraca massa yaitu [massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]. Ternyata konsentrasi larutannya pun juga berubah( lihat tabel 1 )






























BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini kami simpulkan bahwa neraca massa itu bermanfaat untuk menghitung massa suatu bahan sebelum diproses dan sesudah diproses dan bisa mengetauhi jumlah massa bahan yang hilang dengan prinsip perhitungan neraca massa
1.2.Saran
Setelah melakukan praktikum ini kami sarankan agar sebelum menggunakan alat untuk ditimbang supaya harus benar – benar bersih.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim , 2015. Pengertian Neraca
Massa.https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_massa
            Diakses pada hari sabtu tanggal 12 Maret 2016













Lampiran
A.    Menentukan konsentrasi hasil pencampuran
1)      0,1 . 10 gr + 0,05 . 10 gr  = 20 gr . X
1    +     0,5           = 20 .X
            1,5            = 20 . X
                        X  = 0,075 = 7,5 %
2)      0,1  20 gr + 0,05 . 15 gr   = 35 gr . X
2   +     0,75          = 35 . X
            2,75          = 35 . X
                        X  = 0,079 = 7,9 %

B.      Menentukan konsentrasi proses pengenceran
0,1 . 15 gr + 0. 50 gr = 65 . X
            1,5 + 0          = 65 . X
                  1,5         = 65 . X
                         X     = 0,023 =  2,3%
C.     Menentukan konsentrasi proses pengentalan
0,05 . 15 –  0 . 0,28 gr = 14,72 . X
            0,75                = 14,72 . X
            

No comments:

Post a Comment